Background

MITIGASI BENCANA BANJIR



MITIGASI BENCANA BANJIR

Oleh : DEVA ALFIANTO

Berbagai bencana alam telah terjadi hampir di seluruh dunia, Indonesia pun tidak luput dari berbagai bencana alam, salah satunya banjir. Dari zaman dahulu hingga sekarang, bencana alam itu selalu ada menghiasi warna-warni kehidupan di alam ini. Baik berupa bencana alam kecil atau pun besar. Baik yang hanya menimbulkan kerusakan dalam skala kecil maupun yang dapat menimbulkan kerusakan dalam skala besar.  Bagaimana cara menanggulanginya ? Agar banjir/bencana tersebut tidak menimbulkan berbagai dampak negatif, maka diperlukan suatu upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana atau yang sering kita sebut dengan mitigasi bencana.

Mitigasi bencana dalam prakteknya dikelompokan menjadi dua, yaitu :
1. Mitigasi struktural berhubungan dengan usaha-usaha pembangunan konstruksi fisik.
2.   Mitigasi non struktural antara lain meliputi perencanaan tata guna lahan disesuaikan dengan kerentanan wilayahnya dan memberlakukan peraturan (law enforcement) pembangunan.


Dengan mitigasi bencana tersebut , diharapkan dapat mengurangi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh bencana kususnya bagi penduduk seperti korban jiwa,kerugian ekonomi,dan lain lain.
Dalam artikel kali ini, yang akan kita bahas adalah mengenai  Mitigasi Bencana Banjir.

MITIGASI BENCANA BANJIR

Sebelum mengetahui apa saja mitigasi terhadap banjir, kita harus terlebih dahulu mengetahui definisi dari banjir itu sendiri. Apa yang dimaksud dengan banjir? Banjir adalah aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehingga melimpas dari palung sungai yang menyebabkan ada genangan di sisi sungai. Aliran air limpasan tersebut yang semakin meninggi, mengalir dan melimpasi muka tanah yang biasanya tidak dilewati aliran air. Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita juga dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan bumi  dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah. Mitigasi terhadap banjir dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tindakan sebelum , sesaat dan sesudah banjir.



A. Tindakan Sebelum Terjadi Banjir

Ada beberapa hal yang harus kita lakukan sebelum terjadinya bencana banjir sebagai tahap kesiap-siagaan , diantaranya :
1.   Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi bencana banjir.
2.   Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat di mana anggota keluarga akan berkumpul usai bencana terjadi.
3.  Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang dibutuhkan seperti: Makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obat-obatan penting, lampu senter dan baterai cadangan, Lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang pakaian dan jas hujan, surat berharga, fotokopi tanda pengenal yang dimasukkan kantong plastik, serta nomor-nomor telepon penting.
4.   Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
5.   Buat sumur resapan bila memungkinkan.
6.   Tanam lebih banyak pohon besar.
7.   Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
8.  Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
9.   Membangun sistem peringatan dini banjir.
10.  Menjaga kebersihan saluran air dan limbah.
11. Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikan bangunan rumah hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan.
12. Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan.
13.  Pengendali banjir dan lokasi evakuasi.
14. Bekerjasama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk menjaga daerah resapan air.


B. Tindakan Saat Terjadi Banjir

Saat terjadinya banjir, ada beberapa hal yang perlu kita waspadai/perhatikan , yaitu :
1.    Jangan panik.
2.  Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada di daerah rawan bencana banjir diminta memantau perkembangan cuaca, bila hujan terus terjadi tidak henti-hentinya, diimbau waspada dan berhati- hati untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
3.  Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan harus dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban serta mencegah memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang terkena bencana. Pada tahapan tanggap darurat, energi yang cukup besar biasanya dicurahkan untuk evakuasi korban.
4.  Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir. segera selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi.
5.   Apabila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa mengapung sebisanya.
6.   Dengarkan jika ada informasi darurat tentang banjir.
7.    Hati-hati dengan listrik. Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
8. Selamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting sehingga tidak rusak atau hilang terbawa banjir.
9.  Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi dasar untuk tindakan selanjutnya.
10.  Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.
11.   Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
12.  Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
13.  Menggunakan air bersih dengan efisien.


C. Tindakan Sesudah Terjadi Banjir

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan sesudah terjadi bencana banjir ,antara lain:
1.   Pemberian bantuan misalnya tempat perlindungan darurat bagi mereka yang kehilangan tempat tinggalnya.
2.   Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.
3.   Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
4.  Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL).
5.  Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan pemberantasan penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik kesehatan dan bahan makanan.
6.  Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap bekerjapada saat terjadi banjir.
7.   Menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
8.  Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali dinyatakan aman misal bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
9.   Memeriksa dan menolong diri sendiri kemudian menolong orang di dekat kamu yang  memerlukan bantuan.
10.  Mencari anggota keluarga.
11.  Jika keadaan sudah aman, masuk rumah dengan hati-hati, jangan menyalakan listrik kecuali telah dinyatakan aman.
12.  Membersihkan lumpur
13. Periksa persediaan makanan dan air minum. Jangan minum air dari sumur terbuka karena sudah terkontaminasi. Makanan yang telah terkena air banjir harus dibuang karena tidak baik untuk kesehatan

Categories: Share

Leave a Reply